Menatap Langit pada Titik Sepi

Selasa, 29 Maret 2011

"Demi Segelas Kopi dan Sebatang Rokok"

oleh Kanzha Reikan pada 29 Maret 2011 jam 22:47

segelas kopi tak jua mampu menunda kantukku
rintik hujan serasa mendukungnya
akh...lebih baik aku tulis saja kantuk ini
semoga saja mampu hadirkan keterjagaan
ku sulut lagi sebatang rokok dan kuhisap asapnya
temani untaian abjad dan larik malam

sebait syair terngiang:
"kau dan aku..hampa antara
memadu rindu tanpa asmara
rela demi cinta..itu saja" *

aku jadi teringat "perindu yang terbelenggu"
yang tak lagi terbelenggu rindu
sekarang tak ada lagi yang berucap:
"demi segelas kopi dan sebatang rokok"

semoga kau damai dialam sana kawan...


* -hampa antara

Senin, 28 Maret 2011

Jangan Berpegang Pada Akar Yang Lapuk

Aku mendapatkan kata-kata itu sekitar 7 tahun yang lalu. Sampai kini aku belum juga memahami makna dibaliknya. Beberapa kali ku coba menerjemahkannya dengan keterbatasan pemahamanku. Hasilnya adalah “Manusia itu lemah, hanya mampu berusaha dan berencana..selanjutnya adalah hak prerogatif  Sang Maha Kuasa”.
Manusia boleh berencana, tapi Tuhan yang menentukan. Keinginan adalah lumrah bagi manusia, tapi terkadang keinginan itu malah melemahkan manusia. Jika keinginan tak tercapai, maka manusia cenderung sedih, berputus asa, dll. Benar kata bang Iwan dalam salah satu lirik lagunya bahwa “Keinginan adalah sumber penderitaan, tempatnya didalam pikiran..”. Keinginan yang cenderung menjadi obsesi, idealisme diri, egoisme tanpa melihat bahwa kenyataan tak selalu sejalan dengan keinginan kerap menjerumuskan manusia pada kekecewaan, kesedihan dan keputus asaan.
Idealis boleh bahkan harus..tetapi juga harus realistis. Mungkin itu salah satu kesimpulan dari hidup ini. Karena hidup tak selalu sejalan dengan apa yang kita inginkan. Keinginan, hasrat, ambisi, idealisme itu lemah, karena sifat manusia itu lemah dan hanya Tuhan yang maha KUAT. Sehingga harusnya keinginan, hasrat, ambisi, idealisme serta kawan-kawannya haruslah sejalan dengan KEINGINAN TUHAN, yang tentunya akan menguatkan akar yang lemah itu, dan pada akhirnya jika semuanya tak sejalan dengan kenyataan, manusia akan tetap tegar dan besikap optimis karena semua itu adalah kehendak Tuhan.
Ingatlah, Tuhan tidak memberi apa yang kita inginkan tetapi memberi apa yang tepat bagi kita. Harapan masih terbentang luas seluas pandangan kita. Bismillah…kita jalani hidup ini dengan segala tantangannya agar kita menjadi manusia utuh sesuai dengan keinginan kita dan keinginan-NYA..Amien…
Dan kepadanya yang telah memberikan kata-kata itu, terimaksih…kau telah memberikan pelajaran hidup yang sangat berharga. Dan semoga semua ini berguna bagiku-bagimu-baginya-bagi kita semua…dan semoga Tuhan memberimu jalan untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akherat…Amien…

Jumat, 25 Maret 2011

Kata Kata Bijak Tentang Kebahagiaan

Di antara ciri-ciri kebahagiaan dan kemenangan seorang hamba adalah :  Bila ilmu pengetahuan nya  bertambah, bertambah pula kerendahan hati dan kasih sayang nya. Setiap bertambah amal -amal sholih yang dilakukan, bertambah pula rasa takut dan kehati-hatiannya dalam menjalankan perintah Allah. Semakin bertambah usianya, semakin berkurang lah ambisi-ambisi keduniaannya. Ketika bertambah hartanya, bertambah pula kedermawanan dan pemberiannya kepada sesama. Jika bertambah tinggi kemampuan dan kedudukannya, bertambahlah kedekatannya pada manusia dan semakin rendah hati kepada mereka. Sebaliknya, ciri – ciri kecelakaan adalah : Ketika bertambah ilmu pengetahuannya, semakin bertambah kesombongannya. Setiap bertambah amalnya, kian bertambah kebanggaannya pada diri sendiri dan penghinaannya pada orang lain. Semakin bertambah kemampuan dan kedudukannya, semakin bertambah pula kesombongannya
~Imam Ibnul Qayyim~


Rahasia kesehatan, baik bagi jiwa maupun raga, bukanlah dengan menangisi masa lalu, bukan dengan mengkhawatirkan masa depan, bukan pula dengan menghindari masalah, tetapi jalani hidup dengan bijaksana dan bersungguh-sungguh.
The secret of health for both mind and body is not to mourn for the past, not to worry about the future, not to anticipate troubles, but to live in the present moment wisely and earnestly.
– Buddha

Kebahagiaan adalah jika yang anda pikirkan,apa yang anda katakan,dan apa yang anda lakukan berada dalam keharmonisan. 
- Mahatma Gandhi -

Terima hidup secara tak bersyarat,kebanyakan orang minta kebahagiaan dengan syarat,Kebahagiaan hanya bisa di rasakan jika kita tidak menetapkan syarat apapun.
- Arthur Rubenstein -

Kebahagiaan itu seperti kucing,Jika andan mencoba membujuk atau memanggilnya,dia akan menghindari anda dan tak akan datang,tapi jika anda tidak memperhatikannya dan sibuk dengan urusan anda , dia akan menggesek kaki anda dan melompat dalam pangkuan anda.
- William Bennet -
 
Perbuatan adalah segalanya, keagungan bukan apa-apa.
Johann Wolfgang von Gothe

Bila semua orang adalah seseorang, maka tak seorang pun sebagai siapa saja!
–  Gilbert

Saya membenci orang yang membangun namanya di atas keruntuhan ketenaran orang lain.
John Gray

Jalan menuju kebahagiaan terletak pada dua prinsip sederhana : temukan apa yang menarik untuk anda kerjakan dengan baik,dan ketika menemukannya,serahkan segenap jiwa,setiap energi dan ambisi dan kemampuan alamiah yang anda miliki ke dalamnya
(John D. Rockefeller III)

Di saat merasaka paling tidak bahagia, percaya bahwa ada sesuatu yang harus Anda lakukan di dunia. Sejauh Anda dapat membuat penderitaan orang lain menjadi lebih manis, hidup tidaklah sia-sia.
- Helen Keller -

Orang yang paling berbahagia adalah orang yang memikirkan hal-hal yang menarik.
- Timothy Dwight, penyair dan penulis abad 18 -

Sungguh berbahagialah orang yang pasrah dan diberi rizki, dan Allh mencukupinya dengan apa yang Dia berikan kepadanya.
- HR Muslim -

Banyak karya dunia, katanya dibuat oleh orang yang merasa sangat tidak nyaman.
John Kenneth Galbrani
 
Menjadi orang besar adalah menjadi disalah pahami.
Emerson

Jika orang lajang menempatkan diri di atas naluri-nalurinya, dan berdiam di sana, dunia yang sangat besar akan singgah kepadanya.
–  Emerson

Sesama teman saling menolong. Teman sejati adalah seseorang yang membiarkan Anda bebas menjadi diri Anda dan mengalami perasaan apa saja. Apapun yang Anda rasakan pada saat itu tak jadi masalah bagi Anda. Itulah cinta sejati, membiarkan seseorang menjadi apa adanya.
~Jim Morrison~

Success is getting and achieving what you want.   Happiness is wanting and being content with what you get.

~Bernard Meltzer~

sumber:

Rabu, 23 Maret 2011

Untaian Kata Mutiara Umar Bin Khatab


Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.
-Umar bin Khatab-

Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya.
-Umar bin Khatab-

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.
-Umar bin Khattab-

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut.
-Umar bin Khattab-

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.
-Umar bin Khatab-

Didiklah anak-anakmu itu berlainan dengan keadaan kamu sekarang kerana mereka telah dijadikan Tuhan untuk zaman yang bukan zaman engkau.
-Umar bin Khattab-

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar.
-Umar bin Khatab-

Selasa, 22 Maret 2011

Nyanyian Suara Hati

Seringkali aku merasa jengah dan sungkan
bicara tentang saudara kita
yang terhimpit derita kemiskinan
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
lebih terhormat di mata alam
Sebab sesungguhnya mereka mungkin
lebih berharga di mata Tuhan
Kadangkala aku bahkan merasa cemburu
melihat senyum polos dan lepas
meski sambil menahan kelaparan
Maka sesungguhnya mereka lebih kaya
meskipun tanpa harta
Maka sesungguhnya mereka lebih bahagia
Dapat mensyukuri yang dimiliki


Sesungguhnyalah aku ingin belajar
sikap mereka menjalani hidup
Angin, tolonglah bawakan aku
sepotong kertas dan pena tajam
Akan kutulis tebal-tebal
pelajaranmu lewat diam
Akan kusimpan dalam-dalam
pelajaranmu lewat diam

~Ebiet G. Ade

Minggu, 20 Maret 2011

Kepada Rembulan

Sempurna indah
Sabit pun indah
Siratkan tanda keagungan
Susupkan rindu pada kenangan
Sisipkan segala pujian
Syahdukan hening malam temaram..


Sabtu, 19 Maret 2011

TAWAR

Sudah kutawarkan rasa rinduku padamu

Agar tak hadirkan tangis ataupun sendu

Ini hanyalah rasa rindu

Tak selayaknya terbalut pilu

Minggu, 13 Maret 2011

Penuh Sesak

Gumpalan asap penuhi rongga paru

Sejenak kemudian keluar warnai jernih udara

Gumpalan rindu sesaki hati

Sekejap jelma pilu buramkan emosi

Sabtu, 12 Maret 2011

Malam Minggu...

copy paste dari:

Ada malam yang sendu...
malam yang selalu kutunggu selalu menjadi kelabu kini tanpamu

getar rindu dihatiku yang dulu selalu bersenandung indah dikalbu...
...kini sumbang ber'irama dihatiku dan membuat detak jatungku jadi tak menentu

Rasa bagai tergores sembilu...
ngilu terasa membuat gemetar dingin tubuhku

Kau rasakah hatiku saat dirimu didekatku...
tak jarang kau bilang sayang selalu kudengar trus kudengar

Kini tak ada suaramu lagi terdengar...
hilang...
yang ada hanya suara kesunyian malam.......

Jumat, 11 Maret 2011

Tanda Renta















Saat alam kembali menyapa

Dengan sedikit gertakan kecil
Ingatkan manusia akan keagungan-Nya
Sadarkan jiwa-jiwa yang terlelap
Luruhkan congkak disiang hari
Luapkan isi samudra
Basahkan bumi yang mulai gersang
Sebarkan sungkawa ke penjuru dunia

Bumi sudahlah renta
Terus saja sakit-sakitan
Tak henti-hentinya mengerang
Sekarat dan semakin dekat

Semua hanyalah tanda
Tentang kita yang mulai lupa
Hanyut dan takluk pada nafsu dunia
Enggan mengingat dan bersujud
Lalai akan hakekat penciptaan

Semoga KAU tak murka
Semoga kita tak lupa
Semoga mereka tak terluka

Kamis, 10 Maret 2011

Perjalanan Kali ini

Mungkin sudah saatnya kembali berkelana
Menemukan serpihan kehidupan
Merangkai kembali masa depan
Melanjutkan mimpi yang tertunda

"Pergilah...kau akan dapatkan ganti" *

Kembali temukan asa
Kejar cita yang belum sempat tergapai
Kumpulkan pundi-pundi surgawi
Kemasi masa lalu menuju sejarah baru

* al mahfudzot 

Rabu, 09 Maret 2011

Selasa, 08 Maret 2011

Dia Lara(s)hati

Kanzha Reikan pada 07 April 2010 jam 15:48

Kerut diantara kedua alis mata
Saat mentari mulai beranjak ke barat
Masih terduduk, tak beranjak
Terlepas 3 langkah dimuka sederet bangku
Tak menoleh
Tak juga melirik
Langkah ragu
Hati sayu

"Maaf tak ada ruang untukmu"
Sebelum fajar terlafalkan
Setelah perjamuan akhir senja tadi
Lembut tangan menyibak semrawut rambut
Ah....mungkin......
Masih jauh langkah itu

"Takkan lari aku kau kejar"
Tak jua mata berkedip memandang
Meski jauh
Dan tanpa menguarai arti

Kau lara hati
Meski Larashati

 

Aku Rindu Hujan

Kanzha Reikan pada 07 Mei 2010 jam 21:29

Tiba tiba hadir
dalam sekejap lenyap bersama angin

Tinggallah sejenak!
agar lunas ku bayar rindu ini

Bersemayamlah dilubuk hati!
agar tak susah ku belai senyummu...

Ditelan Masa

Kanzha Reikan pada 21 Mei 2010 jam 18:39

5 tahun lalu aku mencintaimu
1 tahun lalu aku cinta padamu
6 bulan lalu aku menyayangimu
2 minggu yang lalu aku sayang padamu
saat ini aku mencintai cinta dan menyayangi sayang

besok kau akan tahu
sepekan lagi mungkin kau pahami
sebulan lagi semoga kau mengerti
setahun lagi pasti kau tak perduli
seabad lagi.....tak ada yang perduli....

Senin, 07 Maret 2011

Airmata Langit

mengapa masih saja tumpah air matamu
terlalu lama kau ratapi kelamnya dunia
harusnya kau biarkan saja terik membangunkan bumi
agar semut-semut yang bersembunyi keluar mencari daun kering
sampai kapan kau luluhkan airmata untuknya?
begitu pedihkah kau melihatnya?
begitu bejatkah isi dunia?
hingga tak jua kau sudahi tangismu

aku sendiri bingung....
harusnya aku saja yang menangis
dan basahi tanah tempat jejakku
jikalau kau terus menangis
kapan giliran kami?

sengajakah kau cucurkan air matamu untuk menghukum kami???

Mungkin dan semoga saja

Jika benar maka semoga pantas
Jika pantas semoga baik
Baik, benar, pantas..

Mengukur Ikhlas Kita

Buletin Gaul Islam
15 Desember 2009 - 10:31
gaulislam edisi 112/tahun ke-3 (27 Dzulhijjah 1430 H/14 Desember 2009)
Dari Amirul Mukminin, Umar bin Khathab ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari-Muslim)
Setiap amal bergantung kepada niatnya. Yup, benar banget. Niatnya pun kudu ikhlas karena ingin mengharap keridhoan Allah Swt. semata. Hmm.. kudu ikhlas ya? Waduh, kayaknya kata itu buat kita jadi makin asing neh. Bukan kenapa-kenapa, susah juga nemuin orang yang mau ikhlas di jaman sekarang. Segalanya diukur dengan duit, dengan harta benda, ketenaran, cari muka dan sejenisnya. Iya, maksudnya kalo kita mau nolong orang kadang yang kepikiran: nih orang mau ngehargai gue nggak sih; orang ini kalo gue bantu mau balas jasa nggak ke gue; kalo gue menolong dia nama gue harum nggak sih; kalo gue nolong orang ini, kira-kira berapa gue dibayar; dan seabreg pikirin lainnya yang ujungnya itung-itungan deh.

S......H

Selembar kisah sejuta sejarah
Selaksa resah hadirkan berkah
Salah mungkin juga kalah
Selamat terkadang musibah
Senang temani susah
Semua adalah anugrah
Syukur menjadi ibadah
Sujud kepada Allah
Semoga menjadi berkah

Sabtu, 05 Maret 2011

Nasehat Sahabat Abu Bakar Ash-shiddiq r.a

Nasehat Abu Bakar Ash-Shiddiq ra.
Sahabat Rasul SAW, Abu Bakar Ash – Shiddiq, berkata,
” Kegelapan itu ada lima dan pelitanya pun ada lima. Jika tidak waspada, lima kegelapan itu akan menyesatkan dan memerosokkan kita ke dalam panasnya
api neraka. Tetapi, barangsiapa teguh memegang lima pelita itu maka ia akan selamat di dunia dan akhirat.”
Kegelapan pertama, adalah cinta dunia (hubb al-dunya). Rasulullah bersabda, ” Cinta dunia adalah biang segala kesalahan. ” (HR Baihaqi). Manusia yang berorientasi duniawi, ia akan melegalkan segala cara untuk meraih keinginannya. Untuk memeranginya, Abu Bakar r.a memberikan pelita berupa takwa. Dengan takwa, manusia lebih terarah secara positif menuju jalan Allah, yakni jalan kebenaran.

Manajemen Rindu

Pernah mengalami rindu yang menggebu-gebu terhadap sesorang yang begitu berarti buat kita? pastinya kita semua merasakan itu ya. Kekasih hati nun jauh dimata tapi dekat dihati. Ingin menjumpainya, tapi apa daya kemampuan tidak memenuhi.

Rindu adalah sebuah gejolak jiwa yang harus diantisispasi, karena kalau tidak ia akan memberikan kegelisahan yang tidak pernah padam. Ia akan menjadikan diri berkeluh kesah, gelisah, sedih , dan terasing. Tahukah engkau wahai diri, kalau kondisi rindu sudah seperti itu, maka itu adalah tanda kehampaan hati. Hati menjadi sakit.

"Tidakkah kamu melihat orang-orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabb nya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNYA dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya." (Qs. Al Jatsiyah :23).

Ziarah Pulang

oleh Kanzha Reikan pada 03 Juli 2010 jam 4:30

yang pulang bersama para peziarah
termangu di kaca jendela saksikan pohon berlarian
menjauh dan menghilang dideru mesin
saat rintik hujan hadirkan embun dikisi kaca
senyum mengembang diujung bibir
akan segera tiba di rumah surgaku
sujud simpuh penuh pengabdian
terbungkus rapi sebagai kado kedatangan

yang pulang bersama para peziarah
salam takzimku pada yang dirumah
meski tak mengerti siapa aku
dan aku siapamu
seperti halnya peziarah
'kan ku datangi maqommu dan lafalkan do'a
untuk senyum dan sentosamu

Jumat, 04 Maret 2011

TANYAKU..

Kanzha Reikan · 30 Desember 2010

terlalu banyak kau kumpulkan awan mendung, petir & angin didadamu

kuasakah nurani & imanmu hadapi jika mereka bergolak menjadi badai???

LUKA

Kanzha Reikan · 18 November 2010

Lelaplah,
lelah letih
luluh lusuh
lalai lalu
laku lugu
liku laki
lara lili

luruh...

Berhentilah Mengeluh…

Coba renungkan penyampaian ini sebelum Anda mulai mengeluhkan berbagai hal yang terjadi dalam hidup Anda…
  1. Hari ini sebelum Anda mengatakan kata-kata yang tidak baik,Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali.
  2. Sebelum Anda mengeluh tentang rasa dari makanan yang Anda santap. Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.
  3. Sebelum Anda mengeluh tidak punya apa-apa. Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta di jalanan.
  4. Sebelum Anda mengeluh bahwa Anda buruk. Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk di dalam hidupnya.
  5. Sebelum Anda mengeluh tentang suami atau istri Anda, Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.
  6. Hari ini sebelum Anda mengeluh tentang hidup Anda, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

Kamis, 03 Maret 2011

Puisi-Puisi Sufi Pilihan Jalaluddin Rumi

Tuhan Hadir dalam Tiap Gerak

Tuhan berada dimana-mana.
Ia juga hadir dalam tiap gerak.
Namun Tuhan tidak bisa ditunjuk dengan ini dan itu.
Sebab wajah-Nya terpantul dalam keseluruhan ruang.
Walaupun sebenarnya Tuhan itu mengatasi ruang.

   DALAM sebuah puisi sufinya bertajuk “Syahadat Kita”, penyair klasik Persia terkemuka Jalaluddin Rumi mengajak para pembaca mengernyitkan dahi sejenak. Rumi menggelitik kesadaran religi kita: Dia berkata Tiada tuhan, lalu dia berkata kecuali Tuhan. Dari Tiada menjadi kecuali Tuhan maka menjelmalah Keesaan.
Dengan nukilan goresan pena itu, sesungguhnya Rumi menyingkap dan mengungkap situasi kepenyairannya sendiri. Tepat sekali bila pembaca menebak-nebak, disamping terkenal sebagai penyair, ia memang seorang ulama besar (mullah). Nama lengkapnya Jalaluddin Rumi ialah Maulana Jalaluddin Rumi Muhammad bin Hasin al Khattabi al-Bakri. Lahir pada 30 September 1207 Masehi di Balkh (kini terletak di perbatasan Afganistan) dan meninggal pada 17 Desember 1273 Masehi di Konya (wilayah Turki, Asia).
   Jalaluddin Rumi dibesarkan dalam keluarga dan masyarakat yang memberikan semangat keagamaan padanya. Ayahnya, Bahauddin Walad mendapat kedudukan tinggi di kalangan keagamaan di Khorasan, sebelum ia dengan tiba-tiba mengungsi ke Konya wilayah kekuasaan Turki Saljuq menjelang penyerbuan bangsa Mongol. Di Konya, Bahauddin mendapat bantuan lindungan dan bantuan raja serta penghargaan rakyat sebagai khotib dan guru agama.

Rabu, 02 Maret 2011

Kau Melati..

oleh Kanzha Reikan pada 07 Januari 2011 jam 16:52
 
kau harumkan teh panasku tiap pagi
kau segarkan padangan saat sore hari
kau hiasi mimpi dan khayalku hingga detik ini
kau melati...

Rahasia di balik rahasia

oleh Kanzha Reikan pada 02 Februari 2011 jam 23:22
rahasiakan semua percakapan ini darinya
sembunyikan semua pertemuan ini darinya

sembunyikan semua rahasia kita darinya
rahasiakan semua yang kita sembunyikan darinya

meski tak ada yang perlu dirahasiakan
walau tak ada yang harus disembunyikan

karna aku, kau, dia....
adalah rahasia yang tersembunyi

Ini kan cuma do'a

oleh Kanzha Reikan pada 08 Februari 2011

aku lupa menyapamu di awal malam
pun kini terlanjur kelam ucapkan salam
karna kau sudah lelap
pun tak pernah berharap
esok pagi saja ku sapa
pun tak pernah kau baca

ah..ini kan cuma do'a
jadi tak mengapa

Do'a yang Masih Sama

oleh Kanzha Reikan pada 15 Februari 2011 jam 20:36
 
Hanya saja aku tak ingin kau tahu
S'moga keindahan s'lalu menyertai s'tiap hela nafasmu

Masih entah

Sudah larut & lewat tengah malam

untukmu yang pulang lebih dulu

Sejenak ku nikmati awal malam
selepas ku gugurkan kewajiban sebagi hamba
bersama sayup sisa gema di surau dan masjid
ku kirimkan do'a, bacakan yaasin dan ummul kitab
tak lupa sholawat serta munajat
karna hanya itulah yang sanggup ku derma

maaf, terkadang aku lupa
mungkin juga sengaja pikun
walau baru setahun kita berbeda suasana

ku kirim do'a dan ayat-ayat sakti
agar kau dan saudara-saudara kita dilapangkan
diterangkan dan diringankan
hingga nanti saatnya tiba
kita bersua di hampa ruang waktu
rumah dimana kita semua kan berpulang
tempat mendekap dan merenda cinta

Piluku untuk Senyummu

oleh Kanzha Reikan pada 15 Februari 2011 jam 10:45
Inilah caraku menghapus semua harapan tentangmu yang masih mengendap di kalbu. inilah jalan yang kutempuh agar tak terus terikat jiwaku oleh bayangmu. inilah keputusan pahit agar tak terus kutelan pahit mendambamu. inilah awal dan akhir dari semua persepsi indah senyummu. dan inilah piluku untuk senyummu.

Terlalu lama ku tenggelam dalam samudra asa yang tak kau tentukan dimana titik temu. lelah ku arungi, parah sampanku hadapi ombakmu. saatnya ku menepi, mengisi amunisi, bahan bakar, logistik, perbaiki layar, menambal kebocoran, dan sejenak menikmati daratan. kemudian 'kan ku lanjutkan ekspedisi ku tentunya dengan kompas baru, peta baru, tujuan baru, dan tentunya harapan yang baru.

Maaf..sengaja ku berikan peta dan jalur pelayaran yang memang sudah ku hapal namun tak jua ku temui tujuan itu kepada seorang petualang yang sempat kutemui di salah satu dermaga persinggahan beberapa tahun yang lalu. teman lama, karib, bahkan sudah ku anggap sebagai saudara. mungkin dia lebih siap dan kuat menghaapi ganasnya lautmu. dan tentunya kau pun rela dijamah olehnya. berat memang bagiku menyerahkan begitu saja padanya, tapi mungkin inilah jalan terbaik. lagi pula aku menyerah menemukan dan menemuimu. aku menyerah...

Hari ini mungkin kau kan temui sang petualang itu (saudara ku) di kubah megah tempat para wali berdiskusi. tepat di hari dimana kau terlahir. sungguh suasana yang indah andai itu terjadi. dan mungkin juga kado terindah bagi seorang putri yang sedang menanti sang pangeran dari seberang lautan....ah....sungguh romantis (semoga)...

Semoga ini menjadi awal indahmu, dan semoga ia menjadi jawaban atas semua do'amu.....

Masterpiece Karya Allah: Menemukan Kembali Al Qur’an


Oleh : Emha Ainun Najib

Rata-rata 4 kali perminggu saya mengalami forum dengan ratusan atau ribuan orang. Kalau di luar negeri, tentulah audiensnya puluhan atau ratusan, kecuali di Malaysia. Sekitar 85% audiensnya adalah orang beragama Islam. Forum itu sendiri 60% acara Kaum Muslimin, 30% umum, 10% forum khusus saudara non-Muslim. Perjalanan keliling itu berlangsung puluhan tahun, dan sepuluh tahun terakhir ini frekwensinya meningkat sekitar 30%. Tentu sangat banyak saya berguru pada mereka, sangat tidak seimbang dengan amat sedikitnya manfaat yang saya bisa kontribusikan. Saya, sendiri atau bersama KiaiKanjeng, berposisi amat berterima kasih kepada publik, sementara hak kami untuk diterimakasihi sangat sedikit.

Saya kisahkan di sini satu hal: bahwa saya tidak pernah menyia-nyiakan perjumpaan dengan banyak orang untuk melakukan semacam direct research kecil-kecilan. Mungkin lebih bersahaja: jajag pendapat, tentang sejumlah hal prinsipil nilai orang hidup berbangsa, beragama dan bernegara. Serta sejumlah konteks aktual yang durasi dan akurasinya tidak berlaku terlalu lama. Itupun lebih saya persempit lagi: yakni sejumlah jajag pendapat dengan berbagai-bagai kalangan Ummat Islam. Yang hasilnya terlalu lucu, naif atau sangat kurang berpengetahuan, sebaiknya tidak saya paparkan, agar saya tidak menjadi komoditas bagi penjaja tema pelecehan Islam. Umpamanya saya bertanya: “Rasulullah menyatakan bahwa Ummat Islam akan terbagi menjadi 73 bagian, yang diterima Allah hanya satu. Anda semua ini termasuk yang 72 atau yang 1?”. 100% ummat yang saya jumpai di berbagai wilayah, strata dan segmen, menjawab sama: “Yang 1″.
 
Yang paling terasa pada publik Islam adalah ketidaksanggupan massal untuk membedakan antara kemungkinan, kenyataan dan keinginan. Jawaban “Yang 1″ itu rata-rata tidak mereka kejar ke dalam diri mereka sendiri apakah itu keinginan, kemungkinan ataukah kenyataan. Terlalu jauh kalau saya menuntut mereka cukup memiliki parameter untuk mengukur tingkat kemungkinan dan kadar kenyataan mereka akan diterima Allah atau tidak, sebab kelihatannya ruang batin mereka sudah sangat dipenuhi oleh keinginan, yang tak terurai secara rasional dan intelektual.

Terkadang saya menggoda: “Ibu-ibu Bapak-bapak, mohon maaf saya sendiri menemukan diri saya di antara yang 72 golongan. Saya penuh dosa dan ketersesatan, sehingga sama sekali tidak berani menyatakan bahwa saya akan pernah diterima oleh Allah. Kelihatannya kans saya untuk masuk neraka lebih besar dibanding masuk sorga.”


JALAN SUNYI (Emha Ainun Nadjib)

oleh Kanzha Reikan pada 27 Februari 2011 jam 22:14
 
Akhirnya…
Kutempuh jalan yang sunyi
Mendendangkan lagu bisu
Sendiri di lubuk hati
Puisi yang kusembunyikan dari kata – kata
Cinta yang tak kan kutemukan bentuknya

Kalau memang tak bisa engkau temukan wilayahku
Biarlah aku yang terus berusaha mengetuk pintu rumahmu
Kalau memang tak sedia engkau menatap wajahku
Biarlah para kekasih rahasia Allah yang mengusap-usap kepalaku

Akhirnya…
Kutempuh jalan yang sunyi
Mendendangkan lagu bisu
Sendiri di lubuk hati
Puisi yang kusembunyikan dari kata – kata
Cinta yang tak kan kutemukan bentuknya

Mungkin engkau memerlukan darahku untuk melepas dahagamu
Mungkin engkau butuh kematianku untuk menegakkan hidupmu
Ambillah!! Ambillah!!
Akan kumintakan izin kepada Allah yang memilikinya
Sebab.. toh.. bukan diriku ini yang diinginkan dan dirindukan

Alasan untuk alasan yang tak beralasan

oleh Kanzha Reikan pada 01 Maret 2011 jam 21:05
 
kau selalu memberiku alasan untuk dimimpikan
kau selalu memberiku alasan untuk dikenangkan
kau selalu memberiku alasan untuk dirindukan
kau selalu memberiku alasan untuk dido'akan
kau selalu memberiku alasan untuk diharapkan

tapi..
kau juga anugrahkan alasan untuk dinyatakan
kau juga anugrahkan alasan untuk dilupakan
kau juga anugrahkan alasan untuk dinafikan
kau juga anugrahkan alasan untuk dihinakan
kau juga anugrahkan alasan untuk diacuhkan

kau adalah alasan untuk alasan yang tak beralasan

Selasa, 01 Maret 2011

aku mulai

buka lembaran baru
temukan halaman baru
curahkan harapan baru
temui cinta baru
meski hati masih seperti dulu